Blogger news

Pages

Tuesday 29 December 2015

Cerita Trio Dewan Kerja Ranting Saat Pengembaraan



Trio DKR Arut Selatan adalah sahabat sejati yang bernama Ryandika, Thursin Dandi dan Articha Miranti.Kami adalah Anggota Dewan Kerja Ranting Arut Selatan,kami akan bercerita pengalaman kami saat megadakan Pengembaraan ke perkemahaan SMPN  4 Kumai,berikut adalah pengalaman kami saat perjalanan ke perkemahaan tersebut :
Pada malam hari tepatnya sebelum jam 19.00,saya dan teman” DKR di undang untuk menghadiri perkemahan yang ada di daerah kubu,saat menuju ke tempat berkumpul, saya mendapat ide untuk pengembaraan pada malam hari saat itu, sebelumnya saya mendapatkan ide tersebut karena waktu kami mendengar keseruan kakak senior kami yang pernah melakukan pengembaraan tersebut.
Pada saat saya sudah sampai ke tempat berkumpul,saya pun langsung mengajak teman-teman untuk pengembaraan,dan teman-teman saya langsung setuju semua,kemudian kami langsung berangkat ke tempat rumah teman kami untuk menyimpan kendaraan kami,saat ingin berangkat kami pertamanya berlima berjalan dengan jarak 50 m dari awal start langsung di sambut hujan yang cukup deras,kemudian teman kami yang 2 orang tersebut langsung mudur dan melanjutkan perjalanannya menggunakan motor,tetapi kami masih menunggu hujan hingga berhenti tetapi sampai jam 19.30 hujan tidak reda,kami pun terpaksa hujan-hujan untuk sampai kesana sebelum jam 24.00 karena jam itu adalah janji kami,jika kami lewat jam tersebut kami ke perkemahan sebentar dan langsung lanjut perjalanan lagi.
Saat kami mulai berjalan kami pertamanya di sambut dengan petir yang dekat dengan kami,saya pada saat itu pun langsung menunduk karena menurut teori petir akan menyambar ke tempat yang tinggi sedangkan dari 3 orang ini yang paling tinggi adalah saya,dan pada saat itu juga teman saya pun tertawa melihat kelakuan kami,di saat perjalanan banyak petir yang menyambar-nyambar tetapi kami tidak takut drngan hal itu karena kami sangat terbantu dengan cahaya yang di buat kilat-kilat yang ada,setiap kami lihat petir kami berkata wooow,dan saat kami bilang itu kak dandi “kenapa gak bilang astagfirullah atau ya allah bukan wow gitu”,lanjut cerita pada saat jarak 7 Km kami pun istirahat di sebuah masjid dan saya dan kak dandi shalat terlebih dahulu,tetapi pada saat kami mencari tempat berwudhu say amelihat keranda mayat dan sekilas mata saya melihat sesosok pocong yang sedang rebahan di atas keranda tersebut,saya sangat takut dengan namanya pocong jadi saat wudhu saya cepat-cepat,tetapi sialnya airnya habis terpaksa kami wudhu dengan air hujan,selesai shalat kami melanjutkan perjalanan ke perkemahan,sebelum keluar dari gerbang masjid kami di sambut petir yang sangat dasyat sampai-sampai kami semua gemetaran dan membuat nyali saya mengecil.
Di tengah perjalanan kami melihat sebuah kabel PLN yang  terjadi konslet,dan kabelitu mengeluarkan sedikit percikan api yang membuat saya dan teman-teman saya,saat mendekati tiang yang sedang terjadi konslet teman-teman saya berlindung di belakang saya sambil memegang erat-erat tas saya.
“kenapa kalian ini coba lepas jangan seperti anak kecil” kata saya sambil ketakuatan.
 “kam kan anak listrik pasti gak setrum nanti tu”kata kak icha sambil bersembunyi di belakangku.
“benar kata icha tu yan kam kan anak listrik jadi aman-aman saja” kata kak dandi sambil besembunyi di belakangku juga.
“aduhay,kalian bilang anak listrik gak takut kah dengan hal ini,anak listrik juga manusia bisa kesetrum kalian kira aku ini plastik yang bisa mengisolasi listrik” kata saya sambil lari-lari kecil sambil melihat kabel yang konslet.Kemudian kami langsung lari agar tidak terjadi di luar dugaan kami dan sambil berteriak sambil ketakutan.
Lanjut perjalanan kami mendengar suara orang memainkan seruling.
“suara dari mana itu”kata kak dandi.
“diam jangan di tegur nanti dia ikut kita” kata kak icha.
Kemudian kami melewati sebuah jembatan dan di jembatan itu ada melihat sesosok kuntilanak yang sedang mengelus-elus rambutnya yang panjang hingga lutut dan sedang menundukan wajahnya ke bawah.
“kak icha lihat kuntilanak di sana kak”kata saya.
“iya yan panjangnya rambutnya” kata kak icha.
“kak cepati kita jalannya kita tanya sama kuntilanaknya,dia rebonding rambutnya dimana tu sampai panjang banget rambutnya” kata saya sambil senyum-senyum melihat ekspresi kak icha.
“aduh-aduh kam nih mana ada kuntilanak rebonding” kata kak icha sambil ingin memukul saya.
“kata siapa gak ada,pasti ada lah tahun2015 kan moderen pasti setan-setan sudah gaul men”kata saya sambil ketawa.
“bagus yan kak icha kehabisan kata gara-gara kata-kata kam”kata kak dandi yang ketawa melihat kak icha cemberut.
Pada saat kami sudah dekat dengan kuntilanak tersebut kuntilanak itu terbang entah kemana.
Saat badan dan kaki mulai lelah karena jalan yang kami lewati naik turun seperti gelombang,saat kami sudah lewat BUPER(bumi perkemahan) marunting batu aji,kami langsung bergegas dan bergerak cepat agar sampai,dan saat sampai di sana kami menaruh barang bawaan kami dan menyebutkan dasa dharma secara perlahan-lahan agar tidak mengganggu adik-adik yang sedang tidur.
Itu lah cerita kami semoga terhibur dan menjadi inspirasi untuk teman-teman.

0 comments:

Post a Comment