Tugas Bahasa
Indonesia
MAKALAH
TEKS ANEKDOT
DISUSUN OLEH
NO
|
NIS
|
NAMA
|
1
|
|
ABCD
|
PEMERINTAH
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
DINAS PENDIDIKAN
PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMKN 2 PANGKALAN
BUN
X TEKNIK
JARINGAN TENAGA LISTRIK 2
TAHUN PELAJARAN
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik.Makalah yang berjudul “MEMAHAMI PARTIKEL-PARTIKEL ANEKDOT” ini
membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan anekdot,mulai dari
pengertian,unsur,stuktur,hingga contoh anekdot yang kami buat sendiri.
Dalam penulisan makalah inin kami
banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.Oleh karena itu,kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
menyelesaikan makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu,kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca.Semoga makalah ini dapat
menjadi bacaan yang bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata,kami memohon maaf apabila
dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan.
Pangkalan
Bun,5 November 2014
i
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar........................................................................................ i
Daftar
Isi................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan................................................................................. 1
A.
Latar Belakang............................................................................ 1
B.
Permasalahan............................................................................... 1
C.
Tujuan.......................................................................................... 1
Bab II Pembahasan................................................................................. 2
A.
Devinisi....................................................................................... 2
B.
Struktur Anekdot........................................................................ 2
C.
Kongjungsi.................................................................................. 2
D.
Menyunting Dan Mengorvesi...................................................... 3
Bab III Kegiatan Pembelajaran............................................................... 4
A.
Membuat Teks Anekdot.............................................................. 4
B.
Mencari Struktur Anekdot.......................................................... 4
C.
Membandingkan 2 Teks Anekdort.............................................. 5
D.
Menyunting Teks Anekdot......................................................... 5
Bab IV Penutupan................................................................................... 6
A.
Kesimpulan.................................................................................. 6
B.
Saran............................................................................................ 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kejadian yang
menuai protes atau kritik. Untuk itulah diperlukan media penyampaikan kritik
atau saran tersebut yang dapat diterima dalam masyarakat. Contohnya adalah
anekdot. Selain dapat menyampaikan kritik atau saran, anekdot juga dapat
menjadi media hiburan juga pembelajaran.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan
yang akan dibahas dalam makalah ini adalah penggunaan anekdot untuk
menyampaikan pesan atau kritik.
C. Tujuan
Tujuan
penulis menyusun makalah ini yaitu:
·
Memahami pengertian anekdot.
·
Memahami unsur-unsur anekdot.
·
Memahami perbandingan 2 teks anekdot.
·
Menyunting dan mengorvesi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ANEKDOT
Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan
lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya.
Anekdot bisa saja sesingkat pengaturan dan provokasi dari sebuah kelakar.
Anekdot selalu disajikan berdasarkan pada kejadian nyata melibatkan orang-orang
yang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya di suatu tempat yang
dapat diidentifikasi. Namun, seiring waktu, modifikasi pada saat penceritaan
kembali dapat mengubah sebuah anekdot tertentu menjadi sebuah fiksi, sesuatu
yang diceritakan kembali tapi "terlalu bagus untuk nyata". Terkadang
menghibur, anekdot bukanlah lelucon, karena tujuan utamanya adalah tidak hanya
untuk membangkitkan tawa, tetapi untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih
umum daripada kisah singkat itu sendiri, atau untuk melukiskan suatu sifat
karakter dengan ringan sehingga ia menghentak dalam kilasan pemahaman yang
langsung pada intinya.
B.
STRUKTUR ANEKDOT
·
Abstraksi : Bagian di awal paragraf
yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan
hal unik yang akan ada di dalam teks.
·
Orientasi : Bagian yang menunjukkan
awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi.
Biasanya penulis bercerita dengan detail dibagian ini.
·
Krisis : Bagian dimana terjadi hal
atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang
yang diceritakan.
·
Reaksi : Bagian bagaimana cara
penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian
krisis tadi.
·
Koda : Bagian akhir dari cerita unik
tersebut. Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami
penulis atau orang yang ditulis.
C.
KONGJUNGSI
Konjungsi adalah kata tugas yang
menghubungkan dua klausa atau lebih.Konjungsi disebut juga dengan istilah kata
sambung, kata hubung, dan kata penghubung.
Jenis-jenis konjungsi:
A.
Konjungsi koordinatif adalah
konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status
sintaksis yang sama. ( =konjungsi setara ).
B.
Konjungsi subordinatif yaitu
konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status
sintaksis yang tidak sama. (=konjungsi bertingkat ).
C.
Konjungsi korelatif adalah konjungsi
yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa dan kedua unsur itu memiliki
status sintaksis yang sama.
Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan.
Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan.
2
D. MENYUNTING
DAN MENGORVESI
·
Menyunting karangan berarti
memperbaiki karangan berdasarkan kaiidah-kaidah yang benar.
·
Kaidah-kaidah yang harus diperbaiki
atau diperhatikan dalam sebuah karangan adalah sebagai berikut.
a.
Ejaan, hendakya menggunakan EYD
(Ejaan Yang Disempurnakan).
b.
Tanda baca, ketepatan penggunaan dan
penempatan tanda baca, misalnyan tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik
koma (;), tanda titik dua (:), tanda petik satu (’….’), tanda petik dua (”….”),
dan sebagainya.
c.
Diksi, yaitu pilihan kata yang
sesuai dengan konteks kalimat.
d.
Kalimat, yaitu keefektifan kalimat.
e.
Paragraf, yaitu keterpaduan dan
keruntutan paragrraf.
f.
Keterbacaan karangan.
g.
Sistematika penyajian.
h.
Kebenaran konsep materi karangan.
·
Kegiatan menyunting dilakukan salah satunya
untuk mempersiapkan naskah yang baik dan benar sebelum diterbitkan.
·
Naskah-naskah tersebuut biasanyan
berupa buku, majalah, surat kabar, tabloid, dan sebagainya.
·
Kegiatan menyunting naskah juga
kkegiatan mengedit naskah.
·
Orang yang berprofesi mengedit
naskah disebut editor.
a. Menyunting penulisan ejaan
Contoh:
Dia duduk di antara saya dan Melani = salah
Dia duduk di antara saya dan Melani = benar
Contoh:
Dia duduk di antara saya dan Melani = salah
Dia duduk di antara saya dan Melani = benar
b. Menyunting tanda baca
Contoh: Bagaimana ini Departemen Pendidikan Nasional. (salah)
Bagaimana ini Departemen Pendidikan Nasional? (benar)
Contoh: Bagaimana ini Departemen Pendidikan Nasional. (salah)
Bagaimana ini Departemen Pendidikan Nasional? (benar)
c.
Menyunting
diksi atau pilihan kata
Contoh:
sistim (tidak baku) sistem (baku)
nyambung (tidak baku) menyambung atau berhubungan (baku)
Contoh:
sistim (tidak baku) sistem (baku)
nyambung (tidak baku) menyambung atau berhubungan (baku)
d.
Menyunting
keefektifan kalimat
Contoh :
- Di sini kita ini berbicara tentang SD Negeri yang notabene 100%
mengikuti sistem pendidikan dari pemerintah.
- Kita berbicara tentang SD negeri yang notabene 100% mengikuti
sistem pendidikan dari pemerintah
Contoh :
- Di sini kita ini berbicara tentang SD Negeri yang notabene 100%
mengikuti sistem pendidikan dari pemerintah.
- Kita berbicara tentang SD negeri yang notabene 100% mengikuti
sistem pendidikan dari pemerintah
3
BAB III
KEGIATAN
A.
MEMBUAT TEKS ANEKDOT
Presiden dan Burung Beo
Ada dua
orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup
mengherankan.
Presiden 1: "Ada burung Beo
yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan
dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau
ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau
ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!"
Presiden 2: "Hebat-hebat!"
"Bagaimana kalau kedua kakinya
ditarik?" tanya presiden 1.
"Wah pasti burung Beo tadi bisa
dua bahasa sekaligus!" jawab presiden 2.
"Salah".
"Oh mungkin dua bahasa tadi
menjadi campur aduk!".
"Salah".
"Atau mungkin salah satu
katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia".
"Salah".
"Loh ... jadi gimana
donk?".
"Yang jelas kalau kedua kakinya
ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!".
"Eh jangan main-main ya,
gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang
bego!".
Dan tak lama kemudian pun burung Beo
itu menirukan kata-kata tersebut.
"Presiden bego ... presiden
bego ... presiden bego!" suara burung Beo terdengar berulang ulang.
B.
MENCARI STRUKTUR TEKS ANEKDOT
·
Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya
jawab.
·
Orientasi: Suasananya cukup mengherankan.
Krisis: "Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!".
Krisis: "Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!".
·
Reaksi: "Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden,
walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!".
·
Koda: "Presiden bego ... presiden bego ...
presiden bego!" suara burung Beo terdengar berulang-ulang.
4
C.
MEMBANDINGKAN
2 TEKS ANEKDOT
TEKS I :
Cak Lontong : “kamu ulungan tadi gimana?”
Anaknya
:”dari 10 cuma salah 1”
Tapi tetap anakku di panggil guru gara-gara ulangan
jelek
Cak lontonng :”Loh kenapa kan anak saya bisa ngerjain
10 soal dan cuma salah 1”
Guru
:Iya pak memang,dia dari no:1-10 Cuma salah satu,tapi jumlah soalnya ada
100.
TEKS II :
BELI SATU DAPAT DUA
Di sebuah pasar terlihat seorang
pedagang kaki lima sedang berteriak-teriak menjajakan dagangannya : “beli satu
dapat dua !! beli satu dapat dua !!!”,teriak seorang pedagang kaki lima.”apa
barangnya ???” tanya seseorang yang lewat”apa barangnya???” tanya si seorang
yang lewat.lalu si pedangang menjawab”sepatu,ayo beli 1 dapat 1 sepatu”
Pebedaan Teks I
|
Perbedaan Teks II
|
-Di bidang
pendidikan
|
Di bidang
sosial
|
-Melibatkan
3 orang
|
Melibatkan
2 orang atau lebih
|
-Teks
anekdot berbentuk dialog
|
Teks
anekdot berbentuk cerita
|
Persamaan Teks I dan II
|
-Ceritanya
mengandung unsur lelucon
|
-Krisisnya
di kalimat akhir/tidak ada kodanya
|
D. MENYUNTING
TEKS ANEKDOT
Teks anekdot
yang belum disunting :
Bodrex
Suatu hari di bulan puasa
saat seorang kakek sedang puasa tiba-tiba kepalanya sakit,dengan panik si kakek
langsung minum obat bodrex.
Cucunya yang melihat
kejadian itu langsung itu langsung bertanya,”kakekkan puasa,kenapa minum obat?”
Si kakek langsung menjawab,”itulah okenya bodrex,bisa diminum kapan saja
dan dimana saja!!!”
Teks anekdot yang sudah di sunting
Suatu hari di bulan puasa
saat seorang kakek sedang puasa,tiba-tiba kepalanya sakit,dengan paniknya si
kakek langsung minum obat bodrex.
Cucunya yang melihat
kejadian itu langsung bertanya,”kakekkan puasa,kenapa minum obat?”.
Si kakek langsumg
menjawab,”itulah okenya bodrex,bisa diminum kapan saja dan dimana saja
!!!”’lalu si cucu pun tercengang dan si cucu pun pergi meninggalkan kakek.
5
BAB IV
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Anekdot dapat digunakan sebagai media
untuk menghibur sekaligus mengkritik suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari
berdasarkan kejadian yang pernah dialami.
B.
SARAN
Setelah kita memahami mengenai
anedot ini, sebaiknya jika kita ingin mengkritik sesuatu, hendaknya melalui
media yang tidak merugikan pihak lain, contohnya melalui anekdot.
6
0 comments:
Post a Comment